Kereta Api Penataran dari Surabaya ke Malang kurang lebih 90 k, jadi harga tiket KA Penataran Surabaya Malang atau Malang Surabaya Rp 12.000, Berikut ini tabel harga tiket kereta api Dhoho Pentaran dan Penataran Dhoho mulai 1 April 2015 :
Jarak 0-47 km (kilometer) = 10.000 (sepuluh ribu rupiah)
jarak 48-95 km = 12.000 (dua belas ribu rupiah)
Jarak 96-170 km = 15.000 (lima belas ribu rupiah)
jarak 171-235 km = 18.000 (delapan belas ribu rupiah)
jarak 236-280 km = 24.000 (dua puluh empat ribu rupiah)
jarak lebih dari 280 km = 30.000 (tiga puluh ribu rupiah)
Kereta Api Dhoho Penataran adalah kereta api ekonomi lokal AC dengan relasi Surabaya Kota, Gubeng, Wonokromo, Sepanjang, Krian, Mojokerto, Jombang, Kertosono, Kediri, Tulungagung, Sumbergempol, Blitar, Lanjut ke Garum, Sumberpucung, Kepanjen, Malang Kotalama, Malang, Blimbing, Lawang, Bangil, Porong, Sidoarjo, Waru, Wonokoromo, Surabaya Gubeng, Surabaya Kota. Nama KA Dhoho hanya berakhir di Stasiun Blitar. Dari Blitar ke Malang namanya ganti Penataran, oleh karena itu KA Dhoho yang lanjut ke Malang disebut KA Dhoho Penataran. Jadwal KA Dhoho Lengkap
Begitu juga untuk KA Penataran Dhoho dari Surabaya ke Blitar lewat Malang lanjut Kediri, Kertosono, Jombang, Mojokerto, Krian, Sepanjang, Wonokromo, Gubeng, Kota. Jadwal KA Penataran Lengkap
Jarak yang di tempuh tentu berbeda, jadi sekarang mau pergi ke Malang dari Kediri naik KA Dhoho Pentaran tarifnya bisa disesuaikan berdasarkan jarak (dalam kilo meter).
Selasa lalu saya memanfaatkan KA penataran tujuan Blitar-Surabaya, saya ingin mencoba harga terbaru 15.000. Salut, KA datang tepat waktu dan berangkat tepat 17.44. perjalanan akan memakan waktu 5 jam sampai tiba di Surabaya. Saya menyarankan untuk menanbah 1 rangkaian khusus, 1 gerbong eksekutif dan 1 gerbong bisnis tentunya dengan harga khusus. Rute pemberhentian tidak perlu di rubah, karena setahu saya KA ini mengakomodasi stasiun kecil, untuk apa gerbong tersebut? untuk mengakomodasi penumpang dengan daya beli lebih namun ingin memanfaatkan KA ini. karena KA langsung sby blitar dan sebaliknya (baik lewat malang dan kertosono) hanya KA penataran dan dhoho ini. meminjam peribahasa satu dayung 2-3 pulau terlampai, maka satu kereta mengakomodasi keinginan banyak penumpang , KA langsung, murah, sedang, mahal. pilihan ada di calon penumpang.
ReplyDeleteIde Bagus. Tahun kemarin pernah ada kereta api Penataran Ekspres Kelas Ekonomi AC Komersil dengan rute Surabaya Malang Blitar PP namun okupansi penumpang minim sekali, mungkin juga PT KAI mengacu pada kereta api penataran ekspres tersebut. Keluhan penumpang adalah, harga nya kemahalan.
DeleteSaya kira solusinya agar semua terakomodasi
Delete1. penumpang yg ingin sangat nyaman di akomodasi di gerbong eksekutif. harga 4 x tiket ekonomi . 60 rb misalnya.
2. penumpang yg ingin agak nyaman di akomodasi di gerbong bisnis. harga 2x nya, 30 ribu misalnya
3. penumpang yg ingin seperti biasanya tetap. dengan harga saat ini 15rb
Jadi dalam satu rangkaian ada 1 gerbong eksekutif, 1 gerbong bisnis dan 2-4 gerbong ekonomi.
sehingga dari sisi CALON penumpang, terakomodasi, dari sisi PTKAI saya rasa terakomodasi, karena gerbong eksekutif ak perlu penuh untuk mengejar okupansi gerbong ekonomi.
4. bagaimana ide ini bisa sampai ke meja rapat PTKAI, terutama DAOP yg menaungi jalur ini.
Contoh : saya mendapati penumpang yg ingin ke Blitar naik KA Bima 40rb dan sambung KA Malioboro 105rb. untuk tujuan Blitar. kebetulan jamnya sangat pas....nah penumpang seperti ini yg bisa jadi sasaran gerbong eksekutif.
oia , okupansi tiap weekend saya rasa akan tinggi mengingat banyak mahasiswa dan wisatawan lokal.
Kalau seandainya ke mojokerto Dari stasiun Malang bisa naik kereta ini?
ReplyDelete