Bantalan tersebut di angkut dengan kendaraan berat beberapa kloter kemudian di distribusikan ke beberapa titik di area PJL Ngagel, PJL Nias dan area Stasiun Wonokromo. Banyak pekerja yang terlibat dalam pengerjaan penggantian bantalan dan rel ini. Sehingga banyak bangunan semi permanen untuk tempat singgah para pekerja tersebut. Silakan lihat di sisi kiri kanan rel kereta api mulai dari Wonokromo sampai dengan Gubeng ada bangunan semi permanen bentuk rumah di pinggir rel.
Selama ini, rel yang menancap di lintasan Gubeng-Wonokromo adalah rel lama, sepertinya jamannya DKA buatan jepang OB Yawata tahun 1900 an, ada yang 1960 an. Bentuk relnya mempunya tapak bawah yang kecil dan rel yang kecil pula. Untuk jenisnya saya kurang mengetahui persis. Rencananya akan di ganti dengan rel kereta api baru dengan seri UIC54 DHH370 dengan panjang per batangannya 25 meter. Oh iya ada tulisan di rel baru tersebut UIC54 NIPPON 13 XI PT KA. Kemungkinan rel tersebut juga buatan Jepang. Nampak konstruksi bajanya masih baru dan ada semacam nomor seri menggunakan barcode.
Diharapkan dengan penggantian rel kereta api dan bantalan rel yang baru ini akan memperlancar perjalanan kereta api. Beban semakin besar sehingga lancar jika dilewati kereta api. Semoga dalam pemasangannya tidak mengganggu perjalanan kereta api sehingga memperlambat jadwal tiba dan jadwal berangkat kereta api.
0 comments:
Post a Comment