Intensitas Keterlambatan KA Dhoho

Halo railway mania. Seberapa seringkah kereta api yang anda gunakan tiap hari sebagai sarana untuk menuju tempat kerja dan pulang kerja mengalami keterlambatan? Jika jawabannya sering, keadaan ini juga yang admin alami selama beberapa bulan setelah perubahan jadwal KA Dhoho. Yap, tiap hari admin menggunakan KA KRD Kertosono untuk berangkat kerja tujuan Surabaya dan KA Dhoho untuk pulang kerja. Sampai dengan tulisan ini terbit, KA Dhoho dengan jadwal 16.35 dari stasiun Surabaya Kota hampir selalu mengalami keterlambatan. Tiap minggu lebih banyak telatnya daripada tepatnya. Tujuh hari dalam seminggu 1-2 kali KA Dhoho tepat berangkat, sisanya telat berangkat dengan berbagai alasan.


Selamat ini alasannya karena tunggu rangkaian KA 356 dari Blitar tujuan Surabaya yang datangnya terlambat. Keterlambatan tersebut karena penambahan rute dari kertosono bablas menuju Sukomoro Nganjuk sana. Saat ini KA Doho segala jurusan tidak berhenti di stasiun Kertosono dengan dalih menghindari pedagan asongan. Otomatis waktu tempuh melebar setengah jam hingga satu jam, hal ini jika di perparah dengan di sususl oleh KA Sarangan Ekspress dari Madiun tujuan Surabaya.

Penyebab lainnya jika rangkaian KA 356 tepat masuk Surabaya Kota, tidak lain adalah karena gangguan pada genset sebagai sumber listrik untuk menghidupkan lampu dan AC yang ada di tiap gerbong KA Ekonomi. Jadi segala sesuatu masih bisa terjadi sebagai penyebab keterlambatan KA Dhoho. Ada lagi penyebab lain, tapi tidak selalu terjadi, yaitu penambahan gerbong titipan untuk di bawa ke malang atau penambahan lokomotif untuk dobel traksi, biasanya di tempatkan di pos tertentu untuk lokomotif penolong.

Bandingkan dengan KA Penataran yang jarang sekali terlambat. Karena KA penataran tidak ada masalah pada kedatangan rangkaian kecuali jika ada penambahan gerbong titipan untuk di bawa ke Malang atau Bangil. Dengan intensitas seringnya telat untuk KA Dhoho 359 yang berangkat 16.35 WIB ini semoga menjadi bahan koreksi untuk PT KAI apa yang perlu di perbaiki agar tidak merugikan penumpang khususnya tujuan jauh seperti Kediri, Tulungagung dan Blitar.